Breaking News. Belakangan ini memang banyak fenomena-fenomena mengejutkan seperti halnya di Sidoarjo yang mengabarkan jika Buaya-buaya muara berdatangan di Kali Porong baca selengkap beritanya disini. Sekarang fenomena aneh kali ini datang dari Kabupaten Bantul Yogyakarta sangat menggemparkan keluarnya cacing ke permukaan tanah.
Banyak orang menganggap jika fenomena ini merupakan tanda-tanda akan datangnya gempa seperti halnya gempa di tahun 2006 silam. Tapi para pakar mengatakan "Salah satu kejadian yang terjadi saat gempa memang banyak cacing yang keluar dari tanah. Tapi keluarnya cacing ini juga bisa dikarenakan banyak hal lainnya. Untuk kali ini saya perkirakan karena pergantian musim saja," ujar pakar kegempaan dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Sarwidi, Rabu (3/6/2015).
Fenomena ini tak hanya terjadi di wilayah Kabupaten Bantul tapi juga terjadi di wilayah utara Yogyakarta. Menurutnya, musim yang telah memasuki kemarau namun masih ada hujan bisa menyebabkan suhu di dalam tanah lebih tinggi dari permukaan. Hal itulah yang memicu cacing muncul ke permukaan.
"Dari prediksi saya, nampaknya belum akan muncul gempa lagi. Karena energi dari lempengan susur Opak belum terakumulasi besar untuk dapat menimbulkan gempa. Buktinya lagi, gempa tahun 2006 lalu terjadi setelah 150 tahun dari gempa terakhir di Yogyakarta," jelasnya.
Berikut menurut Habitat Cacing Tanah
Cacing ini hidup didalam liang tanah yang lembab, subur dan suhunya tidak terlalu dingin. Untuk pertumbuhannya yang baik, cacing ini memerlukan tanah yang sedikit asam sampai netral atau pH 6-7,2. Kulit cacing tanah memerlukan kelembaban yang cukup tinggi agar dapat berfungsi normal dan tidak rusak yaitu berkisar 15% - 30%. Suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan antara 15oC- 25oC
Nah untuk itu cacing memerlukan tempat yang lembab sebab, kelembaban sangat diperlukan untuk menjaga agar kulit cacing tanah berfungsi normal. Bila udara terlalu kering, akan merusak keadaan kulit. Untuk menghindarinya cacing tanah segera masuk kedalam lubang dalam tanah, berhenti mencari makan dan akhirnya akan mati. Bila kelembaban terlalu tinggi atau terlalu banyak air, cacing tanah segera lari untuk mencari tempat yang pertukaran udaranya (aerasinya) baik. Hal ini terjadi karena cacing tanah mengambil oksigen dari udara bebas untuk pernafasannya melalui kulit. Kelembaban yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing tanah adalah antara 15% sampai 30%.
Sekarang bisa Anda simpulkan sendiri kenapa terjadi fenomena itu? Coba Anda rasakan dipagi hari kalau saya si domisili di Sidoarjo jika jam 8 pagi aja panasnya terasa seperti jam 10'an keatas jadi inget kabar berita berapa bulan silam jika terjadinya badai matahari bukan
Related Cars
Nicestcar offers the latest car news as well as a look at the automotive past.
Classic cars, muscle cars, exotic cars, supercars, everyday cars - All makes. All models.