Bisnis waralaba atau biasa disebut franchise sedang naik daun sebagai salah satu tren investasi di Indonesia. Bagi enterpreneur pemula, waralaba ini sangat cocok karena biasanya produk yang ditawarkan sudah teruji, jadi bisa menekan resiko kegagalan. Sementara itu, pemilik waralaba pun diuntungkan dengan sistem ini, yaitu kemungkinan melakukan ekspansi tanpa dipusingkan biaya membuka cabang yang besar.
Menjelang dibukanya Masyarakat Ekonomi Asean di 2015 ini, banyak waralaba asing yang ikut nimbrung mencari rejeki di Indonesia. Tren ini dipastikan akan bertambah marak ketika MEA resmi diberlakukan. Namun, kita juga pantas berbangga hati. Beberapa usaha waralaba lokal Indonesia sudah mendapat tempat dan menyerbu pasar negara lain. Berikut beberapa waralaba tersebut.
Ayam Bakar Mas Mono
Mulai dirintis sejak tahun 2001, bisnis Ayam Bakar Mas Mono pelan namun pasti makin dikenal banyak orang hingga keluar negeri seperti Malaysia. Agus Pramono, sang pemilik, kini memiliki outlet-outlet yang tersebar di Jakarta, dan sukses melayani katering stasiun-stasiun TV swasta. Dengan pelanggan tetap yang sudah terbentuk, warung ayam bakar ini bisa menghasilkan omzet mencapai lebih dari 12 juta rupiah per hari. Kini, Mas Mono sudah mulai memantabkan franchisenya untuk memberi kesempatan bagi masyarakat turut merasakan gurihnya bisnis ayam bakar.
Bumbu Desa
Bisnis kuliner satu ini menyajikan hidangan dari tanah Sunda sebagai andalan. Bumbu Desa berani menyuguhkan hidangan ala kampung dengan sensasi rumahan, namun tetap dikemas secara modern. Dibuka pertama kali di Bandung 2004 silam, Bumbu Desa kini telah memiliki lebih dari 50 outlet tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Bahkan bumbu desa sudah mulai merambah pasar luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.
Pecel Lele Lela
Lele Lela adalah singkatan dari lele lebih laku. Rangga Umara memilih lele dengan pertimbangan kuliner ini sudah dikenal di masyarakat dan tidak akan mengenal krisis. Terbukti, sejak pertama kali didirikan pada 2006, gerai Pecel Lele Lela sudah menguasai di 12 provinsi di Indonesia. Bahkan, tercatat warung pecel lele ini sudah memiliki 3 gerai di negeri jiran, Malaysia.
Menjelang dibukanya Masyarakat Ekonomi Asean di 2015 ini, banyak waralaba asing yang ikut nimbrung mencari rejeki di Indonesia. Tren ini dipastikan akan bertambah marak ketika MEA resmi diberlakukan. Namun, kita juga pantas berbangga hati. Beberapa usaha waralaba lokal Indonesia sudah mendapat tempat dan menyerbu pasar negara lain. Berikut beberapa waralaba tersebut.
Ayam Bakar Mas Mono
Mulai dirintis sejak tahun 2001, bisnis Ayam Bakar Mas Mono pelan namun pasti makin dikenal banyak orang hingga keluar negeri seperti Malaysia. Agus Pramono, sang pemilik, kini memiliki outlet-outlet yang tersebar di Jakarta, dan sukses melayani katering stasiun-stasiun TV swasta. Dengan pelanggan tetap yang sudah terbentuk, warung ayam bakar ini bisa menghasilkan omzet mencapai lebih dari 12 juta rupiah per hari. Kini, Mas Mono sudah mulai memantabkan franchisenya untuk memberi kesempatan bagi masyarakat turut merasakan gurihnya bisnis ayam bakar.
Bumbu Desa
Bisnis kuliner satu ini menyajikan hidangan dari tanah Sunda sebagai andalan. Bumbu Desa berani menyuguhkan hidangan ala kampung dengan sensasi rumahan, namun tetap dikemas secara modern. Dibuka pertama kali di Bandung 2004 silam, Bumbu Desa kini telah memiliki lebih dari 50 outlet tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Bahkan bumbu desa sudah mulai merambah pasar luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.
Pecel Lele Lela
Lele Lela adalah singkatan dari lele lebih laku. Rangga Umara memilih lele dengan pertimbangan kuliner ini sudah dikenal di masyarakat dan tidak akan mengenal krisis. Terbukti, sejak pertama kali didirikan pada 2006, gerai Pecel Lele Lela sudah menguasai di 12 provinsi di Indonesia. Bahkan, tercatat warung pecel lele ini sudah memiliki 3 gerai di negeri jiran, Malaysia.
Related Cars
Nicestcar offers the latest car news as well as a look at the automotive past.
Classic cars, muscle cars, exotic cars, supercars, everyday cars - All makes. All models.