Hobi MotoGP. MotoGP San Marino 2015 bagi Rossi menjadi momentum menyedihkan. Dia hanya finis di urutan kelima. Tak ada yang lebih menyedihkan bagi Valentino Rossi selain gagal menang dan tak mampu naik podium di balapan kandang, sementara performanya sedang oke. Perubahan cuaca mengacaukan rencana-rencana The Doctor.
“Ada banyak pemikiran (soal hasil balapan). Sangat disayangkan untuk balapan ini, terutama karena digelar di Misano. Penting untuk mencoba finis di podium, tapi setelah akhir pekan yang bagus dengan matahari selalu bersinar, hari ini kondisinya benar-benar sulit,” sahut Rossi mengawali sesi konferensi pers.
Sama seperti hasil kualifikasi, Rossi berada di belakang Jorge Lorenzo dan Marc Marquez di lap-lap awal MotoGP San Marino. Komposisi tersebut berubah setelah hujan turun.
Setelah mengganti ban basah, Rossi yang sempat kesulitan mengimbangi dua pembalap di depannya akhirnya bisa menyodok ke posisi terdepan. Di momen ini dia sepertinya akan bisa mengulang apa yang terjadi di Inggris saat menjadi juara di balapan basah.
Tapi hujan berhenti sebelum race tuntas. Lintasan yang mengering membuat pembalap-pembalap kembali harus berganti ke ban slick. Karena tengah dibuntuti Lorenzo, Rossi sepertinya menunda masuk pit. Dia terlambat tiga lap dibanding Marquez dan telat satu lap dibanding Lorenzo.
Rossi terhindar dari kejaran Lorenzo, karena seteru utamanya itu mengalami kecelakaan. Tapi saat kembali ke lintasan dia sudah kehilangan banyak waktu hingga akhirnya hanya bisa finis di posisi lima.
“Dua pertiga pertama balapan berlangsung baik karena saya tidak terlalu buruk menggunakan ban kering dan setelah mengganti motor untuk kali pertama, menggunakan ban basah, juga menjadi bagian yang bagus karena saya sangat kuat dan cepat. Saya juga menikmati pertarungan dengan Jorge dan Marc, saat itu saya ada di depan.”
“Setelah itu (lintasan) mulai mengering dan kami harus mengganti motor lagi. Itu keputusan yang sulit. Saya dan Jorge bertarung untuk kejuaraan dunia jadi itu lebih rumit, lebih sulit, untuk mengambil keputusan yang tepat (mengganti ban) dengan risiko sekecil mungkin,” lanjutnya seperti dikutip detiksport dari Crash.
Finis di posisi lima jadi kekecewaan besar untuk Rossi. Menargetkan menang, dia malah harus memutus rentetan finis di atas podium yang sudah dicatatkan sepanjang musim ini.
“Saya mau menangis, itu pastinya! Saya mengincar hasil yang lebih baik, karena saya punya potensi yang bagus di balapan basah dan kering,” kata dia.
“Tapi di sisi lain, dengan kecelakaan yang dialami Jorge, saya memperlebar 11 poin keunggulan saya dan inilah yang terpenting. Di Misano di depan pendukung ini dan atmosfer yang spesial ini, naik podium adalah target. Tapi dilihat dari persaingan jadi juara dunia, ini hasil yang penting,” tuntas pebalap yang tengah mengincar gelar juara dunianya yang kesepuluh itu.
“Ada banyak pemikiran (soal hasil balapan). Sangat disayangkan untuk balapan ini, terutama karena digelar di Misano. Penting untuk mencoba finis di podium, tapi setelah akhir pekan yang bagus dengan matahari selalu bersinar, hari ini kondisinya benar-benar sulit,” sahut Rossi mengawali sesi konferensi pers.
Sama seperti hasil kualifikasi, Rossi berada di belakang Jorge Lorenzo dan Marc Marquez di lap-lap awal MotoGP San Marino. Komposisi tersebut berubah setelah hujan turun.
Setelah mengganti ban basah, Rossi yang sempat kesulitan mengimbangi dua pembalap di depannya akhirnya bisa menyodok ke posisi terdepan. Di momen ini dia sepertinya akan bisa mengulang apa yang terjadi di Inggris saat menjadi juara di balapan basah.
Tapi hujan berhenti sebelum race tuntas. Lintasan yang mengering membuat pembalap-pembalap kembali harus berganti ke ban slick. Karena tengah dibuntuti Lorenzo, Rossi sepertinya menunda masuk pit. Dia terlambat tiga lap dibanding Marquez dan telat satu lap dibanding Lorenzo.
Rossi terhindar dari kejaran Lorenzo, karena seteru utamanya itu mengalami kecelakaan. Tapi saat kembali ke lintasan dia sudah kehilangan banyak waktu hingga akhirnya hanya bisa finis di posisi lima.
“Dua pertiga pertama balapan berlangsung baik karena saya tidak terlalu buruk menggunakan ban kering dan setelah mengganti motor untuk kali pertama, menggunakan ban basah, juga menjadi bagian yang bagus karena saya sangat kuat dan cepat. Saya juga menikmati pertarungan dengan Jorge dan Marc, saat itu saya ada di depan.”
“Setelah itu (lintasan) mulai mengering dan kami harus mengganti motor lagi. Itu keputusan yang sulit. Saya dan Jorge bertarung untuk kejuaraan dunia jadi itu lebih rumit, lebih sulit, untuk mengambil keputusan yang tepat (mengganti ban) dengan risiko sekecil mungkin,” lanjutnya seperti dikutip detiksport dari Crash.
Finis di posisi lima jadi kekecewaan besar untuk Rossi. Menargetkan menang, dia malah harus memutus rentetan finis di atas podium yang sudah dicatatkan sepanjang musim ini.
“Saya mau menangis, itu pastinya! Saya mengincar hasil yang lebih baik, karena saya punya potensi yang bagus di balapan basah dan kering,” kata dia.
“Tapi di sisi lain, dengan kecelakaan yang dialami Jorge, saya memperlebar 11 poin keunggulan saya dan inilah yang terpenting. Di Misano di depan pendukung ini dan atmosfer yang spesial ini, naik podium adalah target. Tapi dilihat dari persaingan jadi juara dunia, ini hasil yang penting,” tuntas pebalap yang tengah mengincar gelar juara dunianya yang kesepuluh itu.
Related Cars
Nicestcar offers the latest car news as well as a look at the automotive past.
Classic cars, muscle cars, exotic cars, supercars, everyday cars - All makes. All models.