Tahapan Budidaya Ulat Jerman

Ini bisa menjadi peluang usaha bagi Anda. Berikut Tahapan Budidaya Ulat Jerman. Budidaya ulat jerman sama halnya seperti cara budidaya ulat hongkong. Para peternak ulat jerman biasanya memiliki peternakan ulat hongkong, hal ini disebabkan karena cara atau langkah-langkah budidaya ulat jerman sama persis seperti budidaya ulat hongkong.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan
  • Sirkulasi udara dalam ruangan tempat ternak sebaiknya cukup bebas, sehingga dapat menghasilkan temperature yang normal. Dingin ketinggian suhu udara maksimal 30 derajat. Lokasi kumbang dan pembesaran ulat jerman supaya aktifitas kumbang ulat jerman dapat bertelur dengan baik, sebaiknya lokasi bertelurnya kumbang tidak di satu tempatkan dengan pembesaran ulat jerman. Hal tersebut untuk menghindari kuman atau virus yang dapat menyerang kumbang ulat jerman.
  • Rak kotak kumbang dan ulat jerman rak kotak harus di amankan dari gangguan semut dengan cara setiap tiang penyangga rak diberikan wadah dibawahnya yang berisi oli, dengan tujuan supaya semut tidak kedalam kotak kembang ulat jerman.
  • Kotak kembang ulat jerman sebaiknya diberikan penutup kassa atau ram dari kawat, dengan tujuan cecak atau binatang lainnya tidak dapat masuk.
  • Berikan potongan buah-buahan yang sudah dicuci agar kumbang dan ulat jerman mendapatkan cairan dari buah-buahan tersebut.
Di bawah ini ada beberapa tahapan yang dibutuhkan untuk proses budidaya ulat jerman:
Baki mika yang berukuran 30cm x 30cm x 12cm atau bias membuat kaki dari kayu dengan ukuran 80cmX60cmX12cm, temapat ini diguankan untuk tempat kembang biak kumbang jerman dan pembesaran anakan ulat jerman.

Container film/botol minuman/cup ice cream yang digunakan  sebagai tempat untuk metamorf dari ulat jerman menjadi kepompong.
  • Dedak gandum (polard) digunakan sebagai media alas pembiakkan kumbang jerman dan tumbuh kembang ulat jerman, selain media alas Polard ini sebagai makanan utama ulat jerman.
  • Pakan sayur (wortel, kentang, apel, papaya muda dan lain-lain) diberikan sebagai pengontrol kelembaban juga sekaligus sumber kebutuhan air bagi kumbang dan ulat jerman.
  • Kertas peti telur, sebagai tempat berkumpul/persembunyian kumbang jerman
  • Kawat penyaringan, digunakan untuk mengganti polard juga untuk memanen ulat jerman.
Untuk pemilihan induk, usahakan tidak lebih, usahakan tidak lebih dari 2 kg, agar ulat yang jadi kepompong ukurannya bisa besar-besar (rata-rata panjang 15 mm dan lebar 4 mm). Sedangkan ulat dewasa dengan ukuran panjang  rata-rata 15 mm, dan diameter rata-rata 3 mm akan mulai menjadi kepompong sekitar 7 sampai 10 hari lagi secara bergantian.

Teknik Pengambilan kepompong

harus dilakukan selama 3 hari sekali, supaya kepompong yang sudah dipisah dan ditempatkan di dalam kotak tersendiri berubah menjadi kumbang serentak.

Pemilihan kepompong, dilakukan 3 hari sekali, serta kepompong yang dipilih haruslah yang sudah berwarna putih kecokelatan. Dan cara pengambilannya pun, harus hati-hati jangan sampai lecet/cacat. Apabila terjadi, maka kepompong akan mati busuk. Kepompong yang sudah dipilih, kita taruh di dalam kotak pemeliharaan yang sudah diberi alas Koran.kemudian, disebar sedemikian rupa. Jangan sampai bertumpuk, lalu ditutup kembali memakai kertas Koran hingga rapat.

Kepompong akan menjadi kumbang, dalam usia mulai 10 hari. Dan apabila sayap kumbang masih berwarna kecokelatan, janagn diambi dulu. Biarkan sampai berwarna hitam mengkilat, dan kumbang siap ditelurkan. Satu kotak/peti, kita tebari kumbang sekitar 250gr, dan berikan kapas sebagai alas untuk bertelur yang sudah dibeberkan.

Pembibitan ini dibiarkan sampai 7 hari, dan diturunkan bila waktu tersebut tiba. Kumbang yang sudah terpisah dari kapas, diberi kapas baru lagi dan begitu seterusnya. Tingkat kematian pada kumbang ini, bisa mencapai 2 s/d 4  persen sekali turun.

Kapas yang ada telurnya, kita simpan dalam peti terpisah, telur akan mulai menetas setelah usia ulat mencapai 30 hari baru kita pisahkan dari kapasnya.

Sumber: http://perawatanternakbudidaya.blogspot.com/

Related Cars


Nicestcar offers the latest car news as well as a look at the automotive past. Classic cars, muscle cars, exotic cars, supercars, everyday cars - All makes. All models.
Previous
Next Post »

About | Privacy Policy | Sitemap | Contact

© 2017 Hobi Aneka Usaha