Waooo baru-baru ini geger di dunia perbankan di Indonesia. Bagaimana tidak ada jika saldo hanya di bawah lima puluh ribu rupiah bisa mentranfer dana sebesar 21 Milyar Rupiah dalam waktu singkat hanya 17 jam dari rekeningnya.
Kasus ini berawal dari kecerobohan pihak Bank yang enggan disebutkan karena kredibilitasnya. Pada tanggal 10 April 2014 ada perbaikan Sistem ATM namun malah berakibat kesalahan sistem jadi error. Hal ini membuat seorang nasabah memanfaatkan momen ini sebut saja Didik Agung Himawan seorang pengusaha Apotik warga solo, Jawa Tengah.
Dia (didik) memanfaatkan kesalahan sistem, dari rekeningnya sendiri dan rekening istrinya yang hanya bersaldo Rp.100 ribu bisa menarik uang sebesar Rp. 4 milyar. Sementara dari rekening istrinya yang saldo awal hanya Rp. 23 ribu dia bisa menarik uang sebesar Rp. 17 Milyar.
Pintarnya didik uang tersebut tidak ditarik tunai melainkan dengan cara mentranfer ke 13 rekening milik rekanannya di Bank-bank lainnya yakni Danamon, Mandiri, Niaga, BCA, Bukopin, Standard Chartered, HSBC, BRI, BTN, ANZ, BNI, UOB, Buana, dan Commonwealth.
Terungkapnya kasus ini herannya cuman hanya dari laporan para nasabah yang lain kepada pihak Bank tersebut. Para nasabah melaporkan telah melakukan tranferan tetapi saldo yang di milikinya tidak berkurang di pikir gagal tranfer mereka lapor tapi didik pengusaha Apotik tadi memanfaatkan peluang ini.
Baru awal bulan mei kemari para laporan nasabah di tindak lanjuti dengan kata lain terhitung mulai 10 April sampai awal bulan Mei berati memakan waktu sekitar 20 harian sistem ini tidak terdeteksi oleh pihak Bank itu sendiri. Bagaimana bisa pihak bank sendiri tidak mengetahuinya jika ada kesalahan sistem. Andai tidak ada yang lapor apa mungkin ini akan berlanjut sampai sekarang, khan jadi heran juga sebenarnya gimana bisa sistem perbankan tidak ada pengecekan setiap harinya.
Kasus ini berawal dari kecerobohan pihak Bank yang enggan disebutkan karena kredibilitasnya. Pada tanggal 10 April 2014 ada perbaikan Sistem ATM namun malah berakibat kesalahan sistem jadi error. Hal ini membuat seorang nasabah memanfaatkan momen ini sebut saja Didik Agung Himawan seorang pengusaha Apotik warga solo, Jawa Tengah.
Dia (didik) memanfaatkan kesalahan sistem, dari rekeningnya sendiri dan rekening istrinya yang hanya bersaldo Rp.100 ribu bisa menarik uang sebesar Rp. 4 milyar. Sementara dari rekening istrinya yang saldo awal hanya Rp. 23 ribu dia bisa menarik uang sebesar Rp. 17 Milyar.
Pintarnya didik uang tersebut tidak ditarik tunai melainkan dengan cara mentranfer ke 13 rekening milik rekanannya di Bank-bank lainnya yakni Danamon, Mandiri, Niaga, BCA, Bukopin, Standard Chartered, HSBC, BRI, BTN, ANZ, BNI, UOB, Buana, dan Commonwealth.
Terungkapnya kasus ini herannya cuman hanya dari laporan para nasabah yang lain kepada pihak Bank tersebut. Para nasabah melaporkan telah melakukan tranferan tetapi saldo yang di milikinya tidak berkurang di pikir gagal tranfer mereka lapor tapi didik pengusaha Apotik tadi memanfaatkan peluang ini.
Baru awal bulan mei kemari para laporan nasabah di tindak lanjuti dengan kata lain terhitung mulai 10 April sampai awal bulan Mei berati memakan waktu sekitar 20 harian sistem ini tidak terdeteksi oleh pihak Bank itu sendiri. Bagaimana bisa pihak bank sendiri tidak mengetahuinya jika ada kesalahan sistem. Andai tidak ada yang lapor apa mungkin ini akan berlanjut sampai sekarang, khan jadi heran juga sebenarnya gimana bisa sistem perbankan tidak ada pengecekan setiap harinya.
Related Cars
Nicestcar offers the latest car news as well as a look at the automotive past.
Classic cars, muscle cars, exotic cars, supercars, everyday cars - All makes. All models.